KESADARAN RUANG
Oleh : Santika Rentika
Hadi
Salah satu bagian dari
taksonomi gerak adalah Kesadaran Ruang
(Spatial Awareness - Where dose the body move ?) yang mengandung tipe ruang
(space), arah (direction), tingkatan (level), alur (pathway).
1. Ruang (space).
Semua gerakan terjadi pada suatu ruang. Ada dua jenis ruang yaitu Perseorangan (personal) dan umum (general).
Ruang
perseorangan (personal space) ialah ruang terbesar yang dapat digunakan oleh
seseorang pada posisi tetap, seperti ruang yang dapat dicapai oleh seseorang
dengan meregang, membengkok dan melipat. Pengertian tentang konsep ruang
perorangan ini sangat penting bagi perkembangan gerak anak di masa berikutnya.
Konsep ini harus selalu ditekankan tidak sekedar sekali atau dua kali saja,
tetapi diharapkan akan tumbuh kesadaran akan keamanan sambil bergerak dalam
ruang perseorangan, dengan menekankan tidak terjadi sentuhan dan benturan (no
toucching and no collisions). Di masa mendatang anak yang telah memiliki bekal
penguasaan tentang kesadaran ruang, khususnya ruang perorangan, akan mampu memanfaatkan
wilayah ruang dirinya untuk kepentingan yang terkait dengan jangkauannya.
Sebagai contoh dia dapat memperkirakan keberhasilan jangkauannya dalam meraih
benda maupun objek lain, misalkan mengambil benda di atas meja pada sisi jauh.
Dalam keolahragaan penguasaan kesadaran ruang perorangan akan memberikan
keakuratan dalam menjangkau bola dalam penguasaan lawan, atau sebaliknya dapat
menjauhkan bola dari kemungkinan jangkauan lawan. Pada olahraga bela diri,
dapat memposisikan dirinya untuk aman dari jangkauan serangan lawan, dan dapat
memperkirakan dengan tepat lawan berada dalam jangkauan serangnya.
Ruang
umum (general space) ialah daerah tempat seseorang atau beberapa orang dapat
bergerak, seperti dalam gedung, kolam renang atau ruang terbuka. Besarnya ruang
yang dapat digunakan dan jumlah orang dalam ruang tertentu mempengaruhi
kemungkinan bergerak. Pengertian tentang konsep ruang umum ini sangat penting
bagi perkembangan gerak anak di masa berikutnya. Konsep ini harus selalu
ditekankan tidak sekedar sekali atau dua kali saja, tetapi diharapkan akan
tumbuh kesadaran akan keamanan sambil bergerak dalam ruang umum dengan
menekankan tidak terjadi sentuhan dan benturan (no toucching and no
collisions). Di masa mendatang anak yang telah memiliki bekal penguasaan
tentang kesadaran ruang umum, akan mampu menempatkan posisi badannya sesuai
kebutuhan ruang geraknya agar tidak terjadi benturan atau perebutan dengan
orang lain, seperti di jalan raya. Seseorang yang memiliki bekal kesadaran
ruang umum akan mampu mem-perkirakan cukup dan tidaknya dia masuk di antara dua
kendaraan lain. Dalam bidang keolahragaan, seseorang yang memiliki bekal
kesadaran ruang umum akan mampu memperkirakan pemberian umpan daerah dengan
baik, pemain akan mampu menerapkan pergerakan dengan baik dalam memutuskan
harus tetap menguasai bola atau harus diumpankan ataupun dishooting ke gawang
lawan. Dengan penguasaan kesadaran ruang umum, seseorang dapat menerapkan
perubahan arah sambil bergerak dalam ruangan.
2. Arah
(direction), dimaksudkan pada gerak maju, mundur, ke samping,
ke atas, ke bawah, menyilang atau kombinasinya dan dapat mengenali mata angin.
Kemampuan untuk bergerak dalam arah yang beraneka ragam merupakan hal yang
vital agar berhasil diberbagai bidang gerak, termasuk gerak olahraga, menari
dan senam. Tujuan dalam konsep arah ini ialah untuk membuat anak mengerti semua
arah gerak yang ada. Untuk itu pengalaman dan penanaman konsep arah harus
dipandu dengan baik. Dengan metode menghafal arah diikuti penanaman konsepnya
dirasa akan membantu penguasaan kesadaran ruang bidang arah. Misal menghafal
mata angina dengan cara dinanyikan akan membantu kecepatan menghafalnya, arah
mata angina yang diiramakan : timuuur tenggaaraa, selatan barat dayaa, barat
barat lauut, utara timur lauuut, dengan menunjuk arahnya menggunakan tangan,
menggunakan kaki, menggunakan pinggulna. Selain menghapal, penanaman konsep
bawa ciri-ciri mata angina dapat ditandai dengan berbagai hal, diantaranta :
posisi matahari (dengan melihat arah bayangan benda, bila pagi matahari dari
timur maka bayangan benda kearah barat), tempat imam di mushola atau masjid
(tempat imam di sebelah barat), makam islam yang membujur arah utara-selatan
(nisan bertuliskan nama posisi kepala / utara), bintang timur menunjukkan
posisi timur pada malam hari (satu bintang dengan cahaya yg terang di langit
timur). Di masa mendatang anak yang telah memiliki bekal penguasaan tentang arah
akan mampu dengan mudah mengenali dengan baik arah, untuk kepentingan gerak
umum maupun gerak keolahragaan, cepat merespon tentang instruksi arah maupun
petunjuk-petunjuk arah yang seharusnya dilaksanakan dalam tugas geraknya.
Sebagai contoh dalam berkendara, seseorang yang terlatih baik tentang konsep
arah akan mampu dengan gesit dalam
merespon perintah rambu lalulintas ataupun petunjuk rute yang memandunya. Dalang
bidang olahraga, pengetahuan tentang arah dan mata angin sangat berpengaruh
terhadap pemiihan posisi babak satu dan dua dalam sepak bola dengan memertimbangkan
posisi klimitasi matahari. Menyikapi datangnya bola dari depan belakang,
samping kanan dan kiri dengan baik sehingga dapat mengantisipasi dengan
baik.
3. Tingkatan (level), Tubuh bergerak pada
berbagai landasan horizontal seperti tinggi, sedang, dan rendah. Tujuan
mengajarkan konsep tingkatan ini antara lain untuk :
a. membedakan antara tingkatan
tinggi, sedang, dan rendah,
b. melakukan perubahan sesuai dengan
tingkatan landasan,
c. mengkombinasikan
perubahan-perubahan tingkatan secara bersamaan.
Penguasaan tentang konsep tingkatan
ini mencakup perubahan posisi benda tertentu. Di masa mendatang anak yang telah
memiliki bekal penguasaan tentang tingkatan ini akan mampu mengenali posisi
dirinya maupun benda lain dalam kaitanya dengan gerak umum maupun keolahragaan,
seperti kemampuan seseorang memprediksikan ketinggian aman dirinya dari
benturan pintu, dalam keolahragaan kemampuan untuk melemparkan objek aman dari
jangkauan lawan yang akan merebutnya. Di dalam permainan bola voli, seorang
pengumpan bola akan mempertimbangkan pemberian umpan jenis normal smash, semi,
quick, kamboja, ataupun street, dimana umpan umpan tersebut merupakan
penyodoran bola kepada pemukul dengan
tingkatan ketinggian yang sudah diperkirakan olah smasher. Demikian juga
seorang penjaga gawang sepak bola harus mempertimbangkan cara menangkap bola
bila bola
4. Alur (Pathway), Alur disini merupakan
suatu garis gerak dari satu tempat ke tempat lain pada suatu ruang yang
tersedia. Hal itu mungkin berupa gerakan seluruh tubuh pada ruang umum. Sebagai
contoh, suatu ayunan pemukul secara horizontal dengan lengan.
Dalam mengajarkan konsep alur
memiliki tujuan:
a. menciptakan kesadaran siswa dengan berbagai alternatif bagaimana
mereka dapat bergerak, baik alur yang dibuat secara langsung maupun tidak
langsung,
b.
mengembangkan kemampuan tubuh untuk bergerak melalui ber-bagai
alur,
c.
membuat siswa mampu mengidentifikasi dan bergerak pada alur
khusus.
Di masa mendatang anak yang telah
memiliki bekal penguasaan tentang alur akan mampu dengan mudah mengenali daerah
tertentu yang pernah dilaluinya dan dapat memilih jalan terpintas untuk
mencapai suatu tempat tujuan, bahkan dia akan mudah dalam mengartikan sebuah
denah atau petunjuk yang sederhana sekalipun yang berkaitan dengan pencarian sesuatu. Di bidang keolahragaan penguasaan terhadap alur ini akan
memberikan kemampuan yang lebih baik pada olahragawan yang membutuhkan penguasaan
peta maupun mengingat alur yang harus dilalui sampai pada garis finish.