Senin, 29 Oktober 2018




KESADARAN RUANG


Oleh : Santika Rentika Hadi

Salah satu bagian dari taksonomi gerak  adalah Kesadaran Ruang (Spatial Awareness - Where dose the body move ?) yang mengandung tipe ruang (space), arah (direction), tingkatan (level), alur (pathway).

1. Ruang (space). Semua gerakan terjadi pada suatu ruang. Ada dua jenis ruang yaitu Perseorangan (personal) dan umum (general).
Ruang perseorangan (personal space) ialah ruang terbesar yang dapat digunakan oleh seseorang pada posisi tetap, seperti ruang yang dapat dicapai oleh seseorang dengan meregang, membengkok dan melipat. Pengertian tentang konsep ruang perorangan ini sangat penting bagi perkembangan gerak anak di masa berikutnya. Konsep ini harus selalu ditekankan tidak sekedar sekali atau dua kali saja, tetapi diharapkan akan tumbuh kesadaran akan keamanan sambil bergerak dalam ruang perseorangan, dengan menekankan tidak terjadi sentuhan dan benturan (no toucching and no collisions). Di masa mendatang anak yang telah memiliki bekal penguasaan tentang kesadaran ruang, khususnya ruang perorangan, akan mampu memanfaatkan wilayah ruang dirinya untuk kepentingan yang terkait dengan jangkauannya. Sebagai contoh dia dapat memperkirakan keberhasilan jangkauannya dalam meraih benda maupun objek lain, misalkan mengambil benda di atas meja pada sisi jauh. Dalam keolahragaan penguasaan kesadaran ruang perorangan akan memberikan keakuratan dalam menjangkau bola dalam penguasaan lawan, atau sebaliknya dapat menjauhkan bola dari kemungkinan jangkauan lawan. Pada olahraga bela diri, dapat memposisikan dirinya untuk aman dari jangkauan serangan lawan, dan dapat memperkirakan dengan tepat lawan berada dalam jangkauan serangnya.    
Ruang umum (general space) ialah daerah tempat seseorang atau beberapa orang dapat bergerak, seperti dalam gedung, kolam renang atau ruang terbuka. Besarnya ruang yang dapat digunakan dan jumlah orang dalam ruang tertentu mempengaruhi kemungkinan bergerak. Pengertian tentang konsep ruang umum ini sangat penting bagi perkembangan gerak anak di masa berikutnya. Konsep ini harus selalu ditekankan tidak sekedar sekali atau dua kali saja, tetapi diharapkan akan tumbuh kesadaran akan keamanan sambil bergerak dalam ruang umum dengan menekankan tidak terjadi sentuhan dan benturan (no toucching and no collisions). Di masa mendatang anak yang telah memiliki bekal penguasaan tentang kesadaran ruang umum, akan mampu menempatkan posisi badannya sesuai kebutuhan ruang geraknya agar tidak terjadi benturan atau perebutan dengan orang lain, seperti di jalan raya. Seseorang yang memiliki bekal kesadaran ruang umum akan mampu mem-perkirakan cukup dan tidaknya dia masuk di antara dua kendaraan lain. Dalam bidang keolahragaan, seseorang yang memiliki bekal kesadaran ruang umum akan mampu memperkirakan pemberian umpan daerah dengan baik, pemain akan mampu menerapkan pergerakan dengan baik dalam memutuskan harus tetap menguasai bola atau harus diumpankan ataupun dishooting ke gawang lawan. Dengan penguasaan kesadaran ruang umum, seseorang dapat menerapkan perubahan arah sambil bergerak dalam ruangan.

2. Arah (direction), dimaksudkan pada gerak maju, mundur, ke samping, ke atas, ke bawah, menyilang atau kombinasinya dan dapat mengenali mata angin. Kemampuan untuk bergerak dalam arah yang beraneka ragam merupakan hal yang vital agar berhasil diberbagai bidang gerak, termasuk gerak olahraga, menari dan senam. Tujuan dalam konsep arah ini ialah untuk membuat anak mengerti semua arah gerak yang ada. Untuk itu pengalaman dan penanaman konsep arah harus dipandu dengan baik. Dengan metode menghafal arah diikuti penanaman konsepnya dirasa akan membantu penguasaan kesadaran ruang bidang arah. Misal menghafal mata angina dengan cara dinanyikan akan membantu kecepatan menghafalnya, arah mata angina yang diiramakan : timuuur tenggaaraa, selatan barat dayaa, barat barat lauut, utara timur lauuut, dengan menunjuk arahnya menggunakan tangan, menggunakan kaki, menggunakan pinggulna. Selain menghapal, penanaman konsep bawa ciri-ciri mata angina dapat ditandai dengan berbagai hal, diantaranta : posisi matahari (dengan melihat arah bayangan benda, bila pagi matahari dari timur maka bayangan benda kearah barat), tempat imam di mushola atau masjid (tempat imam di sebelah barat), makam islam yang membujur arah utara-selatan (nisan bertuliskan nama posisi kepala / utara), bintang timur menunjukkan posisi timur pada malam hari (satu bintang dengan cahaya yg terang di langit timur). Di masa mendatang anak yang telah memiliki bekal penguasaan tentang arah akan mampu dengan mudah mengenali dengan baik arah, untuk kepentingan gerak umum maupun gerak keolahragaan, cepat merespon tentang instruksi arah maupun petunjuk-petunjuk arah yang seharusnya dilaksanakan dalam tugas geraknya. Sebagai contoh dalam berkendara, seseorang yang terlatih baik tentang konsep arah akan mampu dengan gesit  dalam merespon perintah rambu lalulintas ataupun petunjuk rute yang memandunya. Dalang bidang olahraga, pengetahuan tentang arah dan mata angin sangat berpengaruh terhadap pemiihan posisi babak satu dan dua dalam sepak bola dengan memertimbangkan posisi klimitasi matahari. Menyikapi datangnya bola dari depan belakang, samping kanan dan kiri dengan baik sehingga dapat mengantisipasi dengan baik. 

3. Tingkatan (level), Tubuh bergerak pada berbagai landasan horizontal seperti tinggi, sedang, dan rendah. Tujuan mengajarkan konsep tingkatan ini antara lain untuk :
a. membedakan antara tingkatan tinggi, sedang, dan rendah,
b. melakukan perubahan sesuai dengan tingkatan landasan,
c. mengkombinasikan perubahan-perubahan tingkatan secara bersamaan.
Penguasaan tentang konsep tingkatan ini mencakup perubahan posisi benda tertentu. Di masa mendatang anak yang telah memiliki bekal penguasaan tentang tingkatan ini akan mampu mengenali posisi dirinya maupun benda lain dalam kaitanya dengan gerak umum maupun keolahragaan, seperti kemampuan seseorang memprediksikan ketinggian aman dirinya dari benturan pintu, dalam keolahragaan kemampuan untuk melemparkan objek aman dari jangkauan lawan yang akan merebutnya. Di dalam permainan bola voli, seorang pengumpan bola akan mempertimbangkan pemberian umpan jenis normal smash, semi, quick, kamboja, ataupun street, dimana umpan umpan tersebut merupakan penyodoran bola kepada pemukul  dengan tingkatan ketinggian yang sudah diperkirakan olah smasher. Demikian juga seorang penjaga gawang sepak bola harus mempertimbangkan cara menangkap bola bila bola

4. Alur (Pathway), Alur disini merupakan suatu garis gerak dari satu tempat ke tempat lain pada suatu ruang yang tersedia. Hal itu mungkin berupa gerakan seluruh tubuh pada ruang umum. Sebagai contoh, suatu ayunan pemukul secara horizontal dengan lengan.
Dalam mengajarkan konsep alur memiliki tujuan:
a.   menciptakan kesadaran siswa dengan berbagai alternatif bagaimana mereka dapat bergerak, baik alur yang dibuat secara langsung maupun tidak langsung,
b.      mengembangkan kemampuan tubuh untuk bergerak melalui ber-bagai alur,
c.       membuat siswa mampu mengidentifikasi dan bergerak pada alur khusus.
Di masa mendatang anak yang telah memiliki bekal penguasaan tentang alur akan mampu dengan mudah mengenali daerah tertentu yang pernah dilaluinya dan dapat memilih jalan terpintas untuk mencapai suatu tempat tujuan, bahkan dia akan mudah dalam mengartikan sebuah denah atau petunjuk yang sederhana sekalipun yang berkaitan dengan pencarian sesuatu. Di bidang keolahragaan penguasaan terhadap alur ini akan memberikan kemampuan yang lebih baik pada olahragawan yang membutuhkan penguasaan peta maupun mengingat alur yang harus dilalui sampai pada garis finish.


Melalui Penjaskesor Tercapai Kesehatan Jiwa dan Raga

Link Pemaparan Peran Penjaskesor Tercapai Kesehatan Jiwa dan Raga