Selasa, 23 Februari 2010

KINESTETIK BAGIAN DARI KECERDASAN MAJEMUK

Kegiatan Pendidikan anak usia dini hendaknya memperhatikan 9 (sembilan) kemampuan kecerdasan anak, yaitu :
(1)Kecerdasan Linguistik (Linguistic Intelligence) yang dapat berkembang bila dirangsang melalui berbicara, mendengar, membaca, menulis, diskusi, dan bercerita.
(2) Kecerdasan Logika Matematika (Logico-Matematical Intelligence) yang dapat dirangsang melalui kegiatan menghitung, membedakan bentuk, menganalisis data, dan bermain dengan benda-benda.
(3) Kecerdasan Visual Spasial (Visual Spasial Intillegence) yaitu kemampuan dalam memahami ruang yang dapat dirangsang melalui bermain balok-balok dan bentuk-bentuk geometri, melengkapi puzzle, menggambar, melukis, menonton film maupun bermain dengan daya khayal(imajinasi)
(4)Kecerdasan Musikal (Musical / Rhytmic Intelligence) yang dapat dirangsang melalui irama, nada birama, berbagai bunyi dan bertepuk tangan.
(5) Kecerdasan Kinestetik (Bodily / Kinesthetic Intelligence) yang dapat dirangsang melalui gerakan, tarian, olah raga, dan terutama gerakan tubuh.
(6) Kecerdasan Naturalis (Naturalist Intelligence), yaitu mencintai keindahan alam, yang dapat dirangsang melalui pengamatan lingkungan, bercocok tanam, memelihara binatang, termasuk mengamati fenomena alam seperti hujan, angin, banjir, siang-malam, panas-dingin, bulan-matahari.
(7) Kecerdasan Interpersonal (Interpersonal Intelligence) yaitu kemampuan untuk melakukan hubungan antar manusia (berkawan) yang dapat dirangsang melalui bermain bersama teman, bekerja sama, bermain peran, dan memecahkan masalah serta menyelesaikan konflik.
(8) Kecerdasan Intarpersonal (Intarpersonal Intelligence) yaitu kemampuan memahami diri sendiri yang dapat dirangsang melalui pengembangan konsep diri, harga diri, mengenal diri sendiri, percaya diri, termasuk kontrol diri dan disiplin.
(9) Kecerdasan Spiritual (Spiritual Intelligence) yaitu kemampuan mengenal dan mencintai ciptaan tuhan, yang dirangsang melalui penanaman nilai-nilai moral dan agama.
Kecerdasan Kinestetik yang merupakan bagian dari kecerdasan majemuk adalah ruang lingkup pembinaan penjaskes pada usia dini, senantiasa menuntut para pembina untuk dapat membimbing gerak fisik untuk keperluan pengendalian perawakan sehingga berkembang pada penguasaan ketrampilan yang optimal, demikian saja tidak menjadi cukup apabila seorang pembina penjaskes tidak mampu mengarahkan gerak fisik anak untuk sekaligus sebagai pengembangan 8 (delapan) kecerdasan yang lain.
(Contoh-contoh pengembangan kecerdasan majemuk melalui kecerdasan kinestetik akan disamaikan pada kesempatan yang lain)

6 komentar:

Iis mengatakan...

kecerdasan majemuk merupakn ruang lingkup pendidikan jasmani anak usia dini,dan sangatlah menunjang terjadinya perawakan pengendalian anak usia dini.dan anak
bisa lebih mudah mengenal dan menguasai pembelajaran. dan anak bisa lebih mudah mengenal lingkungan sekitar dan bisa dapat bersosialisasi dengan baik.dan sangatlah bermanfaat bagi anak,dan dalam usia tersebut anak bisa belajar sedikit demi sedikit.

Iis mengatakan...

nama: Ismawati
nim : 818327052
kelas: E
pokjar: Tanjungbumi

Kecerdasan majemuk merupakn ruang lingkup pendidikan jasmani anak usia dini,dan sangatlah menunjang terjadinya perawakan pengendalian anak usia dini.dan anak
bisa lebih mudah mengenal dan menguasai pembelajaran. dan anak bisa lebih mudah mengenal lingkungan sekitar dan bisa dapat bersosialisasi dengan baik.dan sangatlah bermanfaat bagi anak,dan dalam usia tersebut anak bisa belajar sedikit demi sedikit.

Soel mengatakan...

Nama : Samsul Arifin
NIM : 818156772
Kelas : F
Pokjar : Tanjung Bumi Bangkalan

Kecerdasan merupakan sebuah inspirasi kemanusian yang akan timbul dari hati dan nurani untuk berkembang, bukan dari segala pengajaran dan pelajaran - merupakan dampak dari ketertularan sifat dan bentuk. Manusia merupakan Fitrah untuk mencari kecerdasan dalam bentuk keilmuan dan berimajinasi.

Soel mengatakan...

Nama : Samsul Arifin
NIM : 818156772
Kelas : F
Pokjar : Tanjung Bumi Bangkalan

Kecerdasan Majemuk merupakan hasil keilmuan yang didasari oleh kebersamaan dalam membentuk sebuah teori dan sepakat untuk mempraktikkan bersama. dan apabila ada sesuatu yang berbenturan dengan sebuah hukum, maka akan mengubah teori dan filsafatnya menjadi sebuah penelitian.
sehingga anak didik dalam system pengajaran dan pembelajaran menjadi kelinci percobaan dalam mensukseskannya.

Soel mengatakan...

kasihanilah diriku . . .
V udah habis
. . .


Coryyyyy yyyyyy

Unknown mengatakan...

NAMA : LILIK NURDIATIN
NIM : 824367267
KELAS : 3B
POKJAR : SIDOARJO

Terima kasih atas informasinya, Pak Santika.

Melalui Penjaskesor Tercapai Kesehatan Jiwa dan Raga

Link Pemaparan Peran Penjaskesor Tercapai Kesehatan Jiwa dan Raga